Nyeri Padasaat Buang Air Kecil, Tanda Kanker Serviks?

Nyeri Padasaat Buang Air Kecil, Tanda Kanker Serviks?



Kanker serviks merupakan penyakit yang menyerang pada organ reproduksi wanita, yaitu menyerang pintu masuk ke dalam rahim. Pada kanker serviks, 97% disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), virus ini sangat mudah berpindah pindah. Meskipun perjalanan dari infeksi HPV (virus penyebab kanker serviks) memiliki waktu yang cukup lama , sekitar 10 sampai 20 tahun akan tetapi terkadang penderita tidak menyadari bahwa di dalam dirinya telah terinfeksi virus kanker serviks. Anda mesti mewaspadai beberapa tanda tanda kemunculan HPV yang dapat menginfeksi tubuh anda sadari, salah satu gejala kanker serviks yang tidak anda kenali adalah nyeri saat anda buang air kecil.

Meskipun tidak selamanya nyeri buang air kecil merupakan adanya infeksi mikroorganisme di dalam tubuh yang  menyebabkan kanker serviks, akan tetapi apabila mengalami nyeri buang air kecil disertai dengan pendarahan abnormal pada organ kewanitaan yang berlangsung lama. Tanda lain selain merasakan ketidaknyaman saat buang air kecil karena rasa nyeri, sebelum anda buang air kecil sering kali anda menemukan plek atau cairan yang berlebihan  pada celana dalam. Cairan tersebut merupakan tanda keputihan abnormal. Kemudian selanjutnya,  mengalami kesakitan saat melakukan hubungan intim, bahkan pada kasus yang lebih parah sering kali terjadi perdarahan pada saat melakukan hubungan intim.

Adapun untuk membedakan nyeri saat buang air kecil tanda kanker serviks dengan gangguan kesehatan lainnya. Anda harus segera memeriksakan kesehatan anda pada dokter. Pada tahap awal dokter akan melakukan pemeriksaan screening yang meliputi tes pap untuk mengetahui sel abnormal pemicu perkembangan kanker serviks, sedangkan bagi anda yang memiliki usia lebih dari 30 tahun, dokter akan menyertakan pemeriksaan melalui  tes DNA HPV. Apabila hasil tes menunjukan adanya sel abnormal yang dapat mengembangkan kanker serviks maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.  Pemeriksaan lebih lanjut dimaksudkan untuk mengetahui stadium kanker serviks dalam penanganan medis yang tepat. Meskipun tanda kanker serviks pada awal infeksi sulit dibedakan akan tetapi anda dapat melakukan pencegahan.

Berikut adalah beberapa cara pencegahan kanker serviks yang dapat anda lakukan, diantaranya adalah :

1. Vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV)

Salah satu pencegahan kanker serviks yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan vaksinasi human papilloma virus (HPV). Sebaiknya vaksinasi ini dilakukan sebelum wanita aktif secara seksual.Meskipun demikian vaksinasi ini dapat dilakukan pada wanita berusia sembilan tahun.

2. Tidak Menikah Pada Usia Muda

Sebaiknya tidak menikah pada usia remaja, selain dikarenakan organ reproduksi yang belum matang. Menikah pada usia remaja akan memicu resiko yang lebih besar terjadinya kanker serviks. Adapun usia wanita  yang disarankan oleh pemerintah adalah 21 tahun.

3. Lakukan Gaya Hidup Sehat

Gaya hidup sangat berpengaruh dalam meningkatkan daya tahan tubuh, untuk mencegah kanker serviks sebaiknya mengkonsumsi makanan seimbang dalam menu setiap hari, menghindari makanan cepat saji dan juga rajin berolahraga.

Benarkah Menstruasi Tidak Teratur, Gejala Kanker Serviks?

Menstruasi merupakan kejadian alamiah yang terjadi pada wanita. Menstruasi yang normal akan berlangsung dengan siklus 21-35 hari sehingga lama menstruasi sekitar 5-7 hari sedangkan jumlah darah juga tidak pernah melebihi 80 ml. Kondisi wanita yang mengalami kejadian menstruasi abnormal yaitu ketika terdapat perbedaan ekstrim pada volume darah dan juga terjadi pada rentan siklus yang lebih pendek atau bisa  lebih panjang. Mengapa wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur, apakah ini merupakan gejala kanker serviks?

Kanker serviks merupakan penyakit yang mengancam wanita bahkan penyakit kanker nomber dua paling banyak membunuh wanita. Kanker serviks dapat menyerang pada wanita tanpa diketahui gejala awal yang terjadi sehingga baru ditemukan pada penderita stadium lanjut. Apakah kanker serviks berhubungan dengan menstruasi yang tidak teratur?

Menstruasi yang Tidak Teratur

Menstruasi yang tidak lancar maupun tidak teratur yang terjadi pada wanita banyak sekali penyebabnya. Misalnya saja pada seorang wanita yang mengalami kelelahan atau stres dapat mengalami menstruasi yang tidak teratur. Bagaimana dengan wanita yang mengalami menstruasi tidak teratur dalam jangka yang cukup panjang?

Berikut ini adalah beberapa penyebab dari wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur :

1. Polycystic Ovaries (PCO)

Wanita yang mengalami kista pada rahim akan menyebabkan terganggunya masa kesuburan. Salah satu gejala yang dialami adalah wanita yang mengalami penyakit ini menstruasi yang jarang dan dalam jumlah yang sedikit. Sedangkan pada kondisi yang berlangsung cukup lama, penderita terkadang mengalami keluhan pendarahan dan solusinya dapat dengan operasi dan juga pengobatan dalam jangka waktu yang panjang.

2. Kista

Kista atau tumor jinak yang biasanya menyerang wanita yaitu adalah kista ovarium. Pada wanita yang mengalami kista ovarium akan menyebabkan gangguan terhadap menstruasi, adapula yang mengeluhkan siklus menstruasi terlambat akibat adanya kista folikel. Ketika mengalami masalah dengan menstruasi yang ditandai dengan nyeri pada setiap menstruasi kemungkinan kista membesar, untuk lebih lanjut dapat diperiksakan pada ahlimedis.

3. Polip

Anda mengalami pendarahan yang lebih banyak ketika menstruasi? Salah satunya gejala dari polip yaitu adalah wanita mengalami jumlah darah menstruasi yang lebih banyak meskipun siklus menstruasi teratur. Selain itu wanita yang sudah menikah akan mengalami pendarahan setelah melakukan hubungan suami istri, bisa dapat menjadi terjadinya polip. Konsultasikan dan juga pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan wanita yang mengalami kondisi seperti gejala polip.

4. Kanker

Kanker rahim dapat diawali dengan siklus menstruasi yang jarang sedangkan pada wanita dengan kanker rahim stadium lanjut akan mengalami pendarahan pada menstruasi yang lebih banyak. Meskipun demikian untuk kanker serviks tidak hanya ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur saja melainkan harus didukung dengna serangkaian test, salah satu diantaranya adalah dengan melakukan test pap (pap smear).

Menstruasi yang Tidak Teratur Tidak Selamanya Kanker Rahim

Gangguan menstruasi banyak penyebabnya kelainan organik, keseimbangan hormon atau juga fungsi pada rahim yang tidak diketahui penyebabnya. Wanita yang mengalami ketidakteraturan dalam menstruasi tidak selamanya dinyatakan kanker rahim. Meskipun penelitian yang dilakukan pada wanita yang sudah berusia 50 tahun dengan riwayat menstruasi yang tidak teratur memicu kanker pada wanita. Keluhan awal pada penderita kanker rahim ditemukan pada usia menopause yang mengalami pendararahan.
Selain itu pada wanita yang belum memasuki usia menopause akan tetapi mengalami pendarahan di luar masa menstruasi dan mengalami menstruasi yang cukup berlebihan harus diwaspadai. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pemeriksaan untuk pencegahan dini terjadinya kanker serviks. Kanker serviks memang tidak bisa dikenali hanya dengan terjadinya menstruasi yang tidak teratur, pemeriksaan kesehatan yang dapat mendukung untuk mendeteksi kanker serviks penting untuk dilakukan.

Deteksi Dini Kanker Serviks

Kanker serviks dikatakan juga sebagai the silent killer karena baru dapat diketahui setalah penderita mengalami kanker stadium yang lanjut. Dengan demikian sangat penting sekali untuk melakukan pencegah dini dengan cara menghindari hubungan seks bebas, berganti-ganti pasangan seks dan merubah gaya hidup menghindari kebiasaan merokok dan minuman beralkohol.

Berikut adalah serangkaian test yang dapat mendeteksi dini terjadinya kanker serviks :

1. Test IVA

Test Inpeksi Visual dengan Asam Asetat merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi gejala kanker serviks yang dengan mudah dilakukan. Pemeriksaan ini dengan menggunakan pemulasan asam asetat 3-5% pada leher serviks dan hasilnya juga dapat disimpulkan dalam waktu 5 menit.

2. Test Pap Smear

Test yang lebih akurat dari test IVA meskipun demikian produser pemeriksaan ini sangat rumit. Pada tahap pemeriksaan pap smear dilakukan pengambilan sel sel serviks melalui daerah serviks sehingga hasil usapan yang berisi sel serviks nantinya diperiksa dan baru dapat ditemukan hasilnya pada jarak waktu 1-2 minggu setelah dilakukan test.

3. Test LBC

Salah satu test yang juga dapat dilakukan untuk kanker serviks yaitu adalah LIquid Based Cytology. Sel sel yang diambil dan juga dioles pada bagian kaca objek. Pada test LBC hasil usapan akan dimasukan ke dalam sebuah botol yang berisikan cairan khusus sehingga tidak ada sel terbuang. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop. Apabila dibandingkan dengan pemeriksaan pap smear ,test LBC memiliki tingkat keakuratan yang lebih tinggi.

4. Test HPV

Test HPV dapat dilakukan bersamaan dengan test LBC atau dengan Test Pap. Test HPV untuk mengetahui virus yaitu HPV yang menandakan bahwa seorang menderita infeksi yang HPV sehingga berpotensi terkena risiko kanker serviks lebih besar pada sang penderita. Pemeriksaan untuk mendeteksi dini terjadinya kanker serviks dapat dilakukan ketika usia 21 tahun atau sudah aktif secara seksual. Pemeriksaan rutin dapat dilakukan apabila hasilnya normal dan maka pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun sekali akan tetapi apabila diketahui terjadi masalah maka pemeriksaan lebih rutin dapat dilakukan.

Kesimpulan

Dengan demikian pertanyaan yang seringkali muncul di masyarakat yang berhubungan dengan ketidakteraturan dalam menstruasi tidak dapat dihubungkan dengan pertanda mengalami kanker serviks. Ketidakteraturan dalam menstruasi dapat terjadi disebabkan kerena hormonal atau masalah leher rahim lainya. Kondisi wanita yang mengalami ketidakteraturan menstruasi dapat dilakukan pemeriksaan dini untuk mengetahui kondisi kesehatan terutama yang berhubungan dengan HPV, yaitu virus penyebab terjadinya kanker serviks.
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah wanita mengalami kanker serviks atau tidak dapat dilakukan dengan berbagai cara. Rangkaian test yang dapat dilakukan yaitu dengan test IVA. Adapula dengan menggunakan test pap yang lebih akurat lagi dengan test IVA atau test LBC .Sedangkan test HPV dapat dilakukan bersamaan dengan test IVA atau test LBC sehingga lebih mengetahui infeksi HPV pada penderita.

Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment