Gejala Timbulnya Kanker Serviks
Kurangnya pengetahuan mengenai gejala dan juga tanda kankers
serviks membuat sebagian wanita tidak menyadari. Bahkan kanker serviks akan
menyerang siapa saja dalam rentan usia yang tak terbatas. Perempuan juga tidak
sadar ketika Human Papiloma Virus (HPV) menyerangnya. HPV , mikroorganisme
kecil yang berukuran 55 mm dan juga memiliki 100 tipe HPV yang dapat
menginfeksi kulit sehingga menimbulkan kutil. Virus yang berkembangbiak dan
bertahan menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga memicu terjadinya kanker
serviks.
Gejala Awal Kanker Serviks
Pada stadium awal penderita kanker serviks sulit untuk ditemukan
gejalanya. Penderita kankers serviks pada awal terinfeksi virus layaknya
seperti perempuan yang normal. Adapun pemeriksaan secara medis dengan bantuan
tes pap dapat mendeteksi secara dini adanya gejala terjadinya kanker serviks.
Test pap dapat dilakukan pada usia 21 tahun dan kemudian selanjutnya dilakukan
secara berkala setiap tiga tahun sekali. Pada usia 30 akan dilakukan test pap
dan juga tes HPV secara terus menerus sampai usia 65 tahun. Adapun gejala lain
yang bisa mengarah pada terinfeksinya virus HPV adalah sebagai berikut :
1. Keputihan patogonis
Keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan selain darah
dari kewanitaan dalam jumlah yang banyak. Meskipun tidak semua keputihan itu berbahaya
akan tetapi jika anda mengalami keputihan dengan ciri-ciri berikut, anda harus
waspada : Keluarnya cairan dalam jumlah banyak, Cairan berubah menjadi kental,
Berbau tidak sedap, Berwarna tidak normal (kekuning-kuningan, kehijauan,
kecoklatan), Timbul rasa panas dan juga gatal pada area kewanitaan keputihan
dengan ciri-ciri perlu perhatian serius, konsultasikan dengan dokter spesialis
obygn.
2. Sakit pada area kewanitaan
Rasa sakit yang menyerang area kewanitaan disebabkan karena
human papiloma virus (HPV) telah berkembang dan mengganggu imunitas tubuh
sehingga berakibat perut bagian bawah sakit, muncul sakit pada paha, sakit di persendiaan
panggul pada saat menstruasi, sakit ketika buang air besar dan sakit ketika
berhubungan badan.
3. Pendarahan
Kebanyakan wanita menanggap bahwa pendarahan yang terjadi
karena siklus menstruasi yang tidak normal, namun perlu diwaspadai jika darah
yang kelaur dari area kewanitaan anda sering dan berlangsung rutin maka harus memeriksakan
segera pada dokter.
4. Nyeri buang air kecil
Kantung kemih yang terinfeksi dengan virus akan
mengakibatkan penderita mengalami rasa sakit buang air kecil ini merupakan
gejala kanker serviks memasuki stadium yang lanjut.
5. Timbul rasa sakit dan pendarahan saat berhubungan intim
Sering bergonta-ganti pasangan dalam melakukan hubungan
seksual beresiko tinggi yang dapat mengakibatkan kanker serviks. Ketika
berhubungan intim sering sakit dan juga mengeluarkan darah disebabkan adanya
infeksi pada leher rahim yang parah.
6. Penurunan nafsu makan
Penurunan pada nafsu makan menyebakan imunitas menurun
sehingga rawan terjadi stress, cemas berlebih, dan menggangu energi. Selain
itu, ini merupakan tanda awal terjadinya gejala pada kanker serviks.
7. Bengkak pada kaki
Ketika anda mengalami kaki bengkak tanpa sebab, mungkin ini
serangkaian tanda virus penyebab kanker serviks menyerang pada tubuh anda.
8. Cepat Lelah
Kelelahan yang menandakan anda terjangkit oleh HPV adalah
kelelahan tanpa sebab yang menyerang waktu bersantai anda.
Diagnosis Kanker Serviks
Kanker serviks seringkali dihubungkan dengan faktor lingkungan,
yaitu gaya hidup wanita yang tidak sehat meskipun demikian penyebab utamanya yaitu
adalah virus, HPV. Penularan dari virus HPV dapat melalui hubungan intim dengan
berganti-ganti pasangan.
Pada umumnya pengobatan kanker serviks dapat dibedakan
sesuai tahapan penyebaran sel kanker atau dikenal dengan istilah stadium. Pada
perkembangannnya wanita yang terinfeksi kanker serviks maka dapat dibedakan
menjadi stadium awal yaitu stadium 0-1, stadium lanjut yaitu stadium 2-3 dan
stadium akhir atau stadium 4.
Sulit Mendeteksi Gejala Kanker Serviks
Kanker serviks adalah penyakit yang berhubungan dengan leher
serviks yang menyerang pada wanita. Kondisi dimana wanita terinfeksi HPV, meskipun
pada sebagian infeksi HPV dapat sembuh dengan sendirinya karena kekebalan tubuh
yang dapat menyerang virus tersebut. Sedangkan pada infeksi lainnya, HPV yang
bertahan di dalam tubuh akan berkembang menjadi sel kanker.
Perkembangan sel kanker pada leher rahim membutuhkan waktu
yang cukup panjang. Inilah mengapa sel kanker baru ditemukan pada wanita yang
berusia 35-50 tahun. Bahkan penderita ketika terinfeksi virus tidak menemukan
gangguan pada kesehatan yang spesifik itulah yang menyebabkan sulit untuk
dideteksi dini. Sulitnya mendeteksi gejala pada kanker serviks pada tahapan
dini yang menyebabkan kanker serviks dikatakan sebagai the silent killer. Beberapa
gejala pada stadium lanjut dapat diketahui dengan perubahan kondisi pada
wanita.
Berikut ini adalah kondisi tubuh yang mengalami perubahan
ketika wanita mengalami infeksi HPV :
1. Contact Bleeding
Gejala yang seringkali dialami oleh para penderita kanker
serviks, bahkan sekitar 70-80% dari penderita yang mengalami pendarahan pada
alat kelamin wanita. Bahkan kondisi pendarahan dapat juga terjadi setelah
melakukan hubungan intim, mengedan pada saat buang air besar dan juga pada saat
pemeriksaan ginekologi.
2. Rasa Nyeri
Wanita yang terinfeksi HPV akan mengalami rasa nyeri pada
perut bagian bawah dan pada bagian pinggang. Bahkan wanita dapat mengalami rasa
sakit yang berpindah dari bagian atas, bagian panggul dan kaki bagian atas.
Pada saat wanita sedang menstruasi, buang air besar atau ketika melakukan
hubungan intim sehingga rasa sakit semakin parah. Kondisi yang semakin parah
adalah ketika menyentuh pada leher rahim akan menyebabkan fossa iliaka dan
mengalami nyeri lumbosakral bahkan hingga mengalami gejala mual.
3. Cairan Vagina (Keputihan Abnormal)
Wanita yang mengalami kondisi keputihan yang abnormal
sekitar 75-85% memiliki tahapan sekresi yang berbeda-beda apalagi bila
mengalami stimulasi tumor. Fungsi dari sekresi hipertiroidisme mengalami
kelenjar serviks yang dapat menghasilkan lendir keputihan. Keputihan tidak
normal seperti berbau dan berwarna yang akan menyebabkan gatal dan juga nyeri
pada area kewanitaan dapat menjadi salah satu pertanda terjadinya kanker
serviks.
4. Pendarahan yang tidak teratur pada area
kewanitaan
Wanita yang mengalami menopause dan juga mengalami kram
serta pendarahan maka dapat diduga salah satu tanda terjadinya kanker serviks.
Jumlah pendarahan memang tidak banyak bahkan tanpa mengalami rasa nyeri pada bagian
perut akan tetapi pada bagian pinggang. Pendarahan pada area kewanitaan yang
bisa dikenali sebagai gejala awal terjadinya kanker serviks.
Selain itu tanda terjadinya kanker serviks seringkali
dihubungkan dengan erosi serviks dimaa penderita sebagain besar berhubungan
dengan erosi serviks yang harus dilakukan pemeriksaan lanjut seperti pap smear.
Diagnosis Kanker Serviks
Wanita dalam melakukan suatu pemeriksaan untuk mengetahui
sel kanker di dalam tubuhnya apalagi yang berhubungan dengan sel kanker rahim. Meskipun
dengan demikian bagi wanita tanpa gejala sekalipun pemeriksaan dapat dilakukan
karena pencegahan dini dapat membantu untuk mengurangi penyebaran sel kanker
pada leher serviks. Pemeriksaan pada kanker serviks dapat membantu pengobatan
lanjutan pada wanita yang mengalami kanker serviks.
Beberapa metode diagnosis kanker dapat dilakukan. Berikut
ini adalah beberapa metode umum untuk mendiagnosis terjadinya kanker serviks :
1. Yodium
Test serviks ataupula dikenal dengan vagina epitel skuamosa
untuk mengetahui kondisi yang normal akan glikogen yang dapat menjadi berwarna
cokelat ketika diberi yodium. Sedangkan pada serviks epitel kolumnar, epitel
skuamosa abnormal dan erosi serviks tidak ada glikogen maka tidak ada warna.
Adapun dalam klinis serviks yang terpapar oleh spekulum pada
area kewanitaan setelah lendir permukaan maka dioleskan larutan yodium bahkan
ke bagian serviks dan forniks. Sehingga apabila ditemukan yodium negatif
abnormal maka dapat dilakukan biopsi dan pemeriksaan yang berhubungan dengan patologis
pada daerah kewanitaan.
2. Blade Cervix cytologic examination (Serviks Pap)
Pemeriksaan selanjutnya yang dapat membantu untuk mendetiksi
terjadinya kanker serviks adalah dengan menggunakan metode Blade Cervix
cytologic examination (Serviks Pap) meskipun demikian pemeriksaan awal ini
dapat dilakukan dengan cara kombinasi untuk mengetahui akurasi hasil dari
pemeriksaan yang dilakukan oleh para wanita yang memiliki gejala kanker
serviks.
Metode utama dalam mendeteksi kanker serviks pada stadium
awal, Meskipun demikian harus sangat teliti dalam mengambil simpel. Bahkan
ketika pemeriksaan mikroskopis sehingga tingkat akurasi dapat lebih menjelaskan
kondisi sang penderita. Pemeriksaan ini harus dilakukan dengan kombinasi klinis
dan melakukan pemeriksaan berkala sebagai metode screening.
3. Biopsi serviks dan Kanalis Servikalis
Metode diagnosis untuk kanker serviks yaitu dengan
menggunakan biopsi serviks dan kanalis servikalis yang lebih dari kelas III
hingga IV akan tetapi apabila biopsi serviks ditemukan negatif maka
persimpangan kolom skuamosa serviks pada titik 3,6,9 dan 12 dimana akan diambil
empat poin biopsi atau apabila ketika melakukan test yodium tidak ada warna dan
kanker berpotensi. Sehingga pemeriksaan patologis dapat membantu dalam
mendeteksi terjadinya kanker serviks.
4. Kolposkopi
Dalam metode pemeriksaan kolposkopi dapat membantu memilih
lokasi biopsi sehingga dapat dilakukan serviks biopsi. Meskipun kolposkopi
tidak dapat langsung bisa mendiagnosis tumor karsinoid. Kolposkopi bukan
pengganti dari pap smear dan juga biopsi sehingga tidak menemukan lesi pada kanal
serviks. Sedangkan menurut penelitian bahwa biopsi dengan menggunakan kolposki
memiliki akurasi yang mencapai 98%.
Dengan demikian kanker serviks yang seringkali mengancam kepada
wanita dengan gejala yang sulit ditemukan pada stadium awal dapat dicegah
dengan melakukan pemeriksaan medis. Pemeriksaan medis dapat dipili sesuai dengan
tingkat kebutuhan sang pasien.
Pemeriksaan yang dapat langsung mengetahui penyebaran pada sel
kanker atau infeksi leher rahim sehingga dapat membantu untuk mencegah
perkembangan sel kanker. Pemeriksaan dapat dilakukan pada wanita untuk
melakukan pencegahan kanker serviks, sehingga apabila ditemukan adanya infeksi
HPV pada stadium dini akan mambantu untuk mengurangi risiko perkembangan sel
kanker. Selain itu pencegahan sangat penting untuk dilakukan, virus yang dapat
menginfeksi HPV dapat ditularkan melalui hubungan intim yang berganti-ganti
pasangan, gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi alkohol dan perokok
selain itu faktor genetic juga dapat menyebabkan kanker serviks meskipun tidak
begitu besar pengaruhnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk para
wanita, terimakasih.
Baca Juga
Post a Comment
Post a Comment