Begini Cara Mengobati Penyakit Kulit Karena Alergi dan Iritasi!

Begini Cara Mengobati Penyakit Kulit Karena Alergi dan Iritasi!



Dermatitis (peradangan kulit) biasanya meliputi kulit kering dan gatal sampai ruam terik yang sangat parah. Penyakit ini tidak mengancam jiwa atau menular, akan tetapi dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri. Beberapa jenis dermatitis hanya mempengaruhi bagian tertentu dari tubuh manusia, sedangkan yang lain dapat terjadi di mana saja. Beberapa jenis dermatitis memiliki penyebab yang bisa diketahui, sedangkan yang lainnya tidak diketahui penyebabnya apa. Akan tetapi, penyakit dermatitis selalu berhubungan dengan kulit yang bereaksi terhadap kekeringan berat, menggaruk, zat iritasi, atau alergi. Tipe dermatitis inilah yang disebut dermatitis kontak.

Dr. Purnamandala mengatakan, dermatitis kontak yaitu adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan yang menempel pada kulit kita. Dermatitis kontak dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu dermatitis kontak iritan dan juga dermatitis kontak alergi. Perbedaannya dari penyebabnya, jika dermatitis kontak iritan disebabkan memang karena bahan - bahan yang menyebabkan iritasi seperti detergen, bahan pelarut, pelumas, bahan -  bahan kimia yang bersifat asam ataupun yang bersifat basa, dan juga dari serbuk kayu. Sementara, jika dermatitis kontak alergi yang disebabkan proses imunologi , biasanya penderita memiliki riwayat alergi ataupun atopik.

Contoh kasus yaitu adalah orang yang alergi dengan jam tangan kulit. Untuk gejala di keduanya sebenarnya sama hanya saja penyebutannya dan penyebabnya saja yang berbeda. 

Pengobatan yang utama yaitu adalah pencegahan dari benda- benda yang alergi ataupun iritan. Seperti contoh dermatitis kontak iritan akibat dari detergen, pasien dianjurkan mencoba mengganti detergen yang biasa digunakan dengan detergen merk lain. Seperti kasus yang sering kali terjadi pada detergen bubuk, sebaiknya dicoba diubah dengan detergen yang cair. Jika sudah diganti tetap terjadi dermatitis kontak, sebaiknya saat mencuci pasien menggunakan sarung tangan dan juga menggunakan sepatu boot untuk mencegah terjadinya dermatitis kontak Iritan.
Pada dermatitis kontak alergi bisa dicari alergi apa saja dengan test patch atau uji tempel sehingga bisa diketahui alergi pada kontak apa saja, sehingga bisa dicegah akan terjadinya dermatitis kontak alergi.

Pada pasien dermatitis kontak sebaiknya jangan terlalu sering unruk digaruk dengan keras karena akan menyebabkan infeksi sekunder karena garukan. Sebab, kulit juga merupakan pertahanan tubuh paling luar. Untuk penatalaksanaan medis diberikan anti histamin sebagai pengurang gejala gatal kemudian bisa diberikan salep kortikosteroid yang berbeda beda indikasi tiap lapisan kulit. Jika ada infeksi sekunder penting diberikan salep antibiotik. Tetapi sebaiknya pasien mengkonsultasikan ke dokter terdekat dalam pengobatan atau penatalaksanaan.

Hal ini dikarenakan efek samping dari salep dan diagnosis dikarenakan dermatitis kontak mirip gejala dengan jamur. Jamur juga tidak boleh diberikan hanya kortikosteroid saja karena akan berefek semakin menyebarnya jamur. Pengobatan untuk dermatitis tergantung pada jenisnya. Meskipun Anda bisa sendiri dan harus mengobati gejala yang Anda alami, diagnosis yang tepat (idealnya dengan bantuan dokter) akan membantu Anda mengatasi sumber penyebab agar bisa mengurangi tingkat keparahan dan mencegah dermatitis kambuh lagi.

Mengobati Dermatitis Kontak (Alergi Kulit atau Iritasi)

1. Bersihkan kulit Anda, terutama pada bagian yang terdapat ruam. 

Gunakan air hangat banyak-banyak untuk menghilangkan iritasi yang masih tersisa.[1] Gunakan sabun yang lembut sedikit saja atau tidak menggunakan sabun sama sekali.
Peringatan: lewati langkah ini apabila ruam disebabkan karena terlalu sering menggosok kulit atau sering terkena air.

2. Hindari kontak dengan penyebabnya.

Prioritas utama Anda adalah mengenali dan menyingkirkan penyebabnya. Kosmetik, parfum, produk untuk rambut, dan perhiasan logam adalah penyebab umum dermatitis terjadi, seperti halnya detergen, sabun, dan cairan pembersih rumah.
Jika Anda tidak tahu pasti apa penyebab dermatitis Anda, hindari produk-produk ini sebisa mungkin atau beralih ke alternatif lain yang lebih lembut dan juga tanpa pewangi.
Bila Anda alergi terhadap lateks, jangan gunakan pakaian dengan menggunakan karet terbuka yang langsung bersentuhan dengan kulit, kondom, dan sarung tangan karet.
Jika ruam disebabkan oleh alergi terhadap nikel (atau jenis logam lain), Anda dapat mengoleskan cat kuku bening pada logam di baju atau ikat pinggang Anda untuk mencegah kontak dengan kulit anda.
Mungkin Anda juga harus mengikuti diet rendah logam tersebut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran diet yang sesuai bagi Anda.

3. Apabila Anda tidak bisa menghindari kontak, gunakan krim penghalang.

Krim penghalang bisa mencegah iritasi yang menyentuh kulit bila dermatitis Anda disebabkan oleh bahan yang Anda gunakan untuk bekerja atau Anda kesulitan menghindarinya.
Kondisi kerja dan penyebab iritasi yang berbeda juga membutuhkan krim penghalang yang berbeda pula. Konsultasikan dengan dokter untuk saran yang terbaik agar dapat segera ditangani dan cepat sembuh.

4. Minum antihistamin sebelum tidur. 

Untuk rasa gatal yang parah, obat tidur antihistamin seperti Benadryl dapat membantu Anda untuk tidur dan meredakan rasa gatal yang diderita sehingga Anda tidak menggaruk di saat tidur.
Jangan menggunakan antihistamin oles karena telah terbukti bisa memperparah alergi dermatitis kontak.

5. Gunakan salep, losion atau krim pelembap.

Gunakan salep setiap tiga sampai empat jam pada kulit yang terlihat sangat kering. Untuk area yang tidak terlalu parah, gunakan krim atau bisa losion. Anda mungkin harus menggunakannya sebagai ganti sabun dengan mengikuti petunjuk pemakaian atau dari dokter Anda.
Ketika saat mengoleskan salep, krim, atau losion, usapkan pada kulit mengikuti arah tumbuhnya bulu. Jangan digosok, karena fungsinya yaitu adalah untuk melembapkan kulit bagian luar dan sebagai lapisan pelindung untuk mencegah dehidrasi pada kulit.
Ganti dengan jenis pelembap lain bila ternyata yang Anda gunakan dapat semakin mengiritasi kulit.

6. Oleskan krim kortikostreoid untuk kasus yang parah.

Bila kondisi Anda tidak semakin membaik, mungkin Anda perlu menggunakan salep kortikostreoid untuk meringankan radang. Anda bisa membeli salep hidrokortison tanpa resep atau temui dokter langsung untuk resep alternatif yang lebih kuat (salep, pil, atau suntik).
Jangan pernah menggunakan kortikosteroid pada anak di bawah umur 2 tahun. Wanita hamil juga harus menggunakannya dengan hati-hati dan pilih jenis yang tidak terlalu keras.
Oleskan salep sekali dalam satu hari, dan jangan lanjutkan sampai lebih dari dua minggu tanpa persetujuan dari dokter.

7. Kurangi gejala lain dengan mandi mengguanakan air hangat.

Luka yang terasa sakit dan mengeluarkan cairan dapat diobati dengan mandi air hangat dicampur gandum koloid. Ini tidak akan menyembuhkan dermatitis, akan tetapi dapat meringankan gejalanya.

8. Temui dokter kulit untuk pengobatan yang lebih serius lagi.

Dermatitis kontak jarang memerlukan perawatan lebih lanjut. Bila Anda masih ruam parah setelah 2 atau 3 minggu dalam perawatan, maka Anda harus segera berkonsultasi kepada dokter kulit. Dokter mungkin akan merekomendasikan fototerapi, imunosupresan, atau pilihan pengobatan yang lain.

Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment