Gejala-Gejala Penyakit Difteri Pada Anak Yang Wajib Diketahui
Seperti yang kita tahu bahwa penyakit difteri bisa menyerang
siapa saja baik dewasa maupun anak-anak. Dalam hal ini dikarenakan bakteri dari
penyakit difteri ini bisa menular dan tidak mengenal usia. Mengenai penyakit
yang satu ini tentunya kita harus benar-benar berhati-hati karena penyakit ini
termasuk ke dalam penyakit menular dan
juga cukup serius. Terlebih jika terjadi pada anak-anak, penyakit ini
memang sangat mudah untuk tertular.
Seperti yang kita tahu bahwa penyakit difteri ini termasuk
ke dalam jenis penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan dan juga
tenggorokan bahkan tidak jarang juga yang terjadi pada kulit. Bakteri penyebab
difteri ini tentunya disebabkan oleh salah satu bakteri yang disebut dengan Corynebacterium diphteriae. Bakteri ini tentunya akan menyebar sehingga
menimbulkan kerusakan yang terjadi pada bagian otot jantung dan juga sistem
saraf.
Pada umumnya, penyakit difteri yang terjadi pada anak-anak
dan juga dewasa memang hampir sama baik mengenai penyebab, gejala dan juga cara
mengobatinya. Namun, ada beberapa hal yang menjadi pembeda akan penyakit
difteri yang terjadi pada anak-anak. Pada umumnya, penyakit difteri pada anak
bersifat ringan, namun jika berlangsung dalam waktu yang cukup lama tentunya
bisa juga menyebabkan kondisi bertambah parah. Terlebih jika kondisi tubuh anak
menjadi semakin melemah dan juga sakit ketika menelan. Berikut kami sajikan
beberapa hal mengenai penyakit difteri pada anak-anak yang perlu Anda ketahui.
Faktor Pemicu Anak Mengalami Difteri
Pada umumnya, penyakit difteri yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphteriae bisa menyebar dengan sangat cepat terutama di dalam
tubuh anak-anak. Mikroorganisme ini tentunya termasuk ke dalam bakteri gram
positif. Bakteri ini tentunya bisa tahan di dalam keadaan beku ataupun kering.
Akan tetapi, jika dilakukan proses pemanasan suhu sekitar 60 derajat celcius,
bakteri tersebut bisa mati. Berikut ini beberapa faktor yang menjadi pemicu
anak-anak mengalami difteri diantaranya :
– Kualitas vaksin imunisasi yang rendah dan tidak bagus
– Faktor dari lingkungan tempat tinggal yang kurang sehat
sehingga memudahkan penularan dan juga infeksi bakteri difteri
– Akses pelayanan
kesehatan yang kurang dan juga pengetahuan sang ibu yang rendah mengenai
penyakit tersebut
– Tidak mendapatkan imunisasi yang lengkap
– Sentuhan akan barang yang sudah terkontaminasi oleh
penderita difteri
– Sering bertukar alat makan dengan penderita difteri
– Terpapar udara yang sudah terkontaminasi oleh bakteri
difteri baik melalui bersin, batuk, ludah ataupun lendir.
Penularan tersebut tentunya berlangsung dalam waktu yang
cukup singkat terlebih bagi anak yang sedang bergaul dengan teman-teman dan
juga lingkungnan sekitarnya. Bagaimanapun juga, penularan pada penyakit difteri
baik melalui ludah ataupun udara bisa berkembang dengan sangat pecat. Hal ini
tentunya berkontak langsung dengan penderita difteri memang menjadi salah satu
faktor risiko terberat terkena penyakit difteri.
Bakteri difteri ini tentunya bisa memproduksi toksin yang
tentu akan membunuh sel-sel yang terjadi pada bagian tenggorokan. Jika sel-sel
tersebut mati, maka akan membentuk membrane berwarna abu yang ada di dalam
tenggorokan. Pada kondisi yang lebih parah lagi, toksin tersebut tentunya bisa
masuk ke dalam darah sehingga berisiko dan juga menyerang penyakit jantung.
Gejala dan Tanda Difteri Pada Anak
Biasanya, difteri pada anak dapat ditandai dengan sesak
nafas, sakit tenggorokan, panas, deman & menggigil dan juga munculnya
selaput warna putih yang ada ditenggorokan sehingga terjadinya pembengkakan.
Adanya kerusakan yang terjadi pada bagian otot, jantung dan juga sistem saraf
menjadi salah satu komplikasi yang ditakutkan oleh penderita difteri. Berikut
ini kami sajikan beberapa gejala ataupun tanda dari penyakit difteri yang terjadi
pada anak, diantaranya :
Sakit Tenggorokan
Tanda pertama yang bisa mengindikasi munculnya penyakit
difteri pada anak ialah terjadinya sakit tenggorokan. Sakit tenggorokan pada
anak ini tentunya bisa menimbulkan gejala seperti batuk dan juga tenggorokan
yang kering. Tanda pertama jika anak terkena difteri ialah mengalami sakit
tenggorokan yang cukup hebat sampai si kecil tidak bisa menelan sama sekali.
Meskipun memang tidak semua sakit tenggorokan menjadi salah
satu indikasi dari penyakit difteri. Namun, tetap saja Anda harus berhati-hati
karena wabah dari penyakit difteri ini sedang melanda di berbagai tempat di
Indonesia. Tentu, tidak ada salahnya jika Anda mulai waspada ketika si kecil
mengalami sakit tenggorokan dan juga rasa sakit ketika menelan makanan.
Deman & menggigil
Pada anak-anak terjadinya demam dan juga menggigil memang
menjadi salah satu peyakit yang sering dialami oleh hampir setiap anak pada
masa pertumbuhan. Selain dari sakit tenggorokan, anak juga akan mengalami yang
namanya demam dan juga menggigil. Demam yang terjadi pada anak ini tentunya
memang sangat khas dimana pada umumnya panas pada anak tidak terlalu tinggi,
namun disertai dengan badan yang menggigil.
Leher anak menjadi bengkak
Ketika tenggorokan mengalami peradangan tentunya rasa sakit
juga akan timbul ketika kita sedang menelan makanan. Diferti sendiri juga bisa
menyebabkan pembengkakan pada limfa dan juga kelenjar getah bening. Hal ini
tentunya tidak heran jika penyakit difteri di tandai dengan terjadinya pembengkakan
pada leher atau yang sering disebut dengan bull neck.
Muncul ruam pada kulit
Berbagai gejala difteri pada anak tentunya bisa disertai
dengan munculnya ruam pada kulit. Ruam yang terjadi pada kulit ini tentunya
terjadi akibat penyakit difteri yang cukup khas. Pada awalnya rumah di kulit
ini berwarna kemerahan sehingga menyebabkan kulit menjadi semakin meradang.
Pada kasus yang cukup parah terutama pada jenis difteri kulit tentunya bisa
muncul ulkus yang cukup parah hingga menjadi borok yang tentunya disertai
dengan rasa nyeri yang hebat.
Pilek dengan sekret yang khas
Pada anak yang mengalami difteri tentunya dapat mengalami
gejala batuk pilek yang cukup khas. Awalnya seperti ingusan setelah dikeluarkan
tampak encer. Akan tetapi, lama-kelamaan lendir tersebut menjadi kental hingga
berwarna kekuningan ataupun kehijauan yang tentu disertai dengan darah.
Jantung berdebar & tidak teratur
Jika si kecil terkena penyakit difteri tentunya akan ditandai
dengan perubahan detak jantung menjadi tidak menentu. Pada anak yang terkena
difteri tentunya bisa mengalami jentung berdebar. Kondisi ini tentunya bisa
terjadi karena racun yang dihasilkan oleh bakteri difteri bisa terbawa oleh
darah dan juga bisa mengganggu kinerja jantung. Gejala pada penyakit ini
tentunya bisa termasuk ke dalam kategori yang cukup berbahaya karena racun
difteri sudah sampai ke dalam jantung.
Tubuh menjadi lemas disertai dengan nafsu makan yang menurun
Cara yang paling mudah dalam mengenali penyakit difteri pada
anak tentunya tubuh anak akan ditandai dengan penurunan nafsu makan pada anak
yang tentu disertai dengan badan yang semakin lemas.
Munculnya amandel dan selaput berwarna putih abu-abu pada
tenggorokan
Ciri difteri yang terjadi pada anak dan juga balita memang
sangat umum terjadi. Untuk selanjutnya Anda akan melihat selaput tebal yang
berwarna abu-abu atau putih pada amandel dan juga tenggorokan. Selaput di sini
disebut dengan selaput pseudomembran. Bagaimanapun juga selaput pseudomembran
terbentuk dari berbagai tumpukan sel-sel yang mati karena dirusak oleh racun
difteri. Kondisi ini juga terkadang muncul di rongga hidung.
Selaput di sini tentunya juga sangat lekat dengan jaringan
yang ada di bawahnya jika dikelupas atau
diangkat tentunya akan berdarah cukup hebat. Munculnya selaput abu-abu pada
tenggorokan tentunya bisa menjadi salah satu cara yang paling mudah untuk bisa
mengenali penyakit difteri pada anak. Untuk itu, jika Anda menemukan gejala
seperti ini, jangan sampai Anda menundanya dalam waktu yang cukup lama.
Segeralah periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut.
Sulit bernapas
Gejala difteri pada anak yang selanjutnya ialah anak
kesulitan untuk bernapas. Hal ini dikarenakan penyakit difteri terjadi sehingga
anak terkena difteri yang tentu akan mengalami gangguan sistem pernapasan.
Kondisi ini tentunya terjadi karena racun dan juga bakteri difteri akan terus
menghancurkan sel-sel sehat di dalam tenggorokan sehingga merusak sistem saraf pernapasan.
Pada anak yang terkena difteri tentunya akan terlihat sepertt sesak dan juga
cape berat meskipun tidak melakukan aktivitas apa-apa.
Batuk keras & suara serak
Batuk yang terjadi pada anak-anak memang terbilang biasa,
namun jika disertai dengan suara yang serak, tentu harus Anda waspadai. Difteri
pada anak tentunya bisa ditandai dengan gejala batuk yang cukup keras sehingga
menimbulkan rasa nyeri dan terkadang penderita akan mengeluarkan sektret yang terkadang
disertai dengan darah.
Baca Juga
Post a Comment
Post a Comment