Apa saja obat stroke? Bagaimana Mengobatinya?
Obat & Pengobatan
Obat stroke pada umumnya dapat dilakukan dengan beberapa
metode pengobatan. Namun, penderita dapat bertahan apabila sesegera mungkin
dibawa ke ruang gawat darurat di rumah sakit.
Jika gejala stroke yang terjadi dialami disebabkan oleh
gumpalan darah, obat stroke yang dapat digunakan yaitu adalah obat untuk
mencairkan darah. Agar lebih efektif, perawatan obat stroke ini harus segera
dilakukan dalam jangka waktu 3 sampai 4 ½ jam setelah adanya gejala pertama
yang muncul. Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat stroke lainnya yang
bisa mencairkan darah seperti Heparin, Warfarin (Coumadin), Aspirin atau
Klopidogrel (Plavix).
Penyakit stroke dapat menyebabkan tidak bekerjanya
beberapa fungsi dalam tubuh. Seberapa besar kemungkinan seseorang bisa pulih
belum bisa diketahui. Banyak orang akan membutuhkan rehabilitasi seperti terapi
bicara, terapi fisik, dan terapi kerja.
Pengobatan juga harus dilakukan pada sejarah kondisi
medis penderita penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, perokok, gaya
hidup, dan tingkat kolesterol yang tinggi.
Kondisi lainnya juga harus kita dicegah dengan cara
mengurangi atau menghilangkan penyebab stroke awal pada penderita. Banyak orang
dapat melakukan ini dengan penggunaan obat-obatan sebagai mencegah penggumpalan
darah.
Sering kali, mengonsumsi takaran kecil aspirin setiap
hari juga dapat membantu. Selain itu, kita juga harus mengendalikan tekanan
darah yang tinggi dan mengurangi risiko komplikasi yang lainnya seperti
diabetes, tingkat kolesterol yang tinggi, merokok, dan berat badan yang
berlebihan.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendeteksi
penyakit yang satu ini?
Dokter akan mendeteksi dan memberikan obat stroke
berdasarkan sejarah medis dan dengan pemeriksaan fisik. CT scan atau MRI scan
pada bagian otak dapat dilakukan lebih lanjut untuk mengevaluasi bagian otak
mana yang terkena gejala stroke dan juga untuk menentukan apakah kondisi yang
Anda alami diakibatkan oleh penggumpalan pada darah atau pecahnya pada pembuluh
darah.
Pemeriksaan aktivitas elektrik pada bagian jantung
(elektrokardiogram atau ECG) akan dilakukan untuk mengetahui detak jantung yang
tidak beraturan (fibilasi atrium) yang dapat menyebabkan stroke dengan
mempermudah penggumpalan darah di jantung dan menyebabkan kondisi ini terjadi.
Terapi stroke
Setelah mengalami sakit stroke, tak jarang beberapa orang
akan melakukan terapi stroke. Ini adalah salah satu cara untuk membantu Anda
mempelajari kembali keterampilan yang hilang ketika penyakit ini menyerang pada
bagian otak Anda. Terapi stroke dapat membantu Anda untuk mendapatkan kembali
kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Hasil penyembuhan atau pemulihan tergantung dengan
tingkat keparahan penyakit yang dialami oleh masing-masing pasien. Para
peneliti telah menemukan fakta bahwa orang yang menjalani program terapi stroke
bisa sembuh dan kembali normal lebih cepat daripada orang yang tidak melakukan
terapi stroke samasekali.
Bagaimana
cara terapi dilakukan?
Ada beberapa cara untuk melakukan terapi stroke. Rencana
atau perawatan terapi dapat dilakukan tergantung pada bagian tubuh atau jenis
kemampuan apa yang melemah karena kondisi ini terjadi. Terapi fisik antara
lain:
Latihan keterampilan motorik.
Latihan-latihan ini dapat membantu meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot
Anda kembali. Biasanya orang yang melakukan terapi ini yaitu adalah orang yang
otot lidahnya melemah. Terapi ini bisa memperkuat pada otot Anda untuk
berbicara ataupun saat menelan.
Terapi mobilitas.
Anda mungkin perlu belajar menggunakan alat bantu mobilitas, seperti alat bantu
berjalan, tongkat, kursi roda atau dengan penahan pergelangan kaki. Penyangga
pergelangan kaki dapat menstabilkan dan memperkuat pergelangan kaki Anda untuk
membantu mendukung berat badan Anda saat Anda mulai belajar kembali berjalan.
Terapi Constraint-induced.
Terapi ini dilakukan oleh anggota tubuh yang lain, yang tidak terkena
dampak dari kondisi ini. Anggota tubuh yang tidak terkena ini harus membantu
anggota tubuh lain untuk dapat meningkatkan fungsinya. Terapi stroke ini
kadang-kadang disebut terapi penggunaan paksa.
Terapi Range-of-motion.
Latihan dan perawatan ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan pada otot
(kelenturan) dan membantu Anda mendapatkan kembali gerak tubuh yang lentur.
Terapi pikiran dan emosional juga mungkin dilakukan
dengan beberapa jenis berikut ini :
Terapi gangguan kognitif.
Terapi okupatif dan terapi wicara ini dapat membantu Anda dengan kemampuan
kognitif yang hilang, seperti memori, pemrosesan, pemecahan masalah,
keterampilan sosial, penilaian, dan kesadaran diri Anda Terapi untuk gangguan
pada komunikasi. Terapi wicara dapat membantu Anda mendapatkan kembali
kemampuan yang hilang dalam berbicara, mendengar, menulis, dan memahami
perkataan lawan bicara anda.
Pengobatan psikologis.
Emosional Anda mungkin akan diuji. Anda mungkin juga memiliki konseling
atau berpartisipasi dalam kelompok pendukung yang juga pernah mengalami kondisi
yang seperti ini. Dokter Anda mungkin merekomendasikan obat antidepresan atau
obat yang memengaruhi kewaspadaan, rasa gelisah atau gerakan.
Obat alternatif.
Perawatan seperti pijat, akupunktur, dan terapi oksigen mungkin bisa menjadi
salah satu terapi pada penderita kondisi seperti ini.
Kapan terapi
mulai bisa dilakukan?
Semakin cepat Anda memulai terapi, semakin besar kemungkinan
Anda untuk mendapatkan kembali kemampuan dan keterampilan yang telah hilang.
Makanan untuk
penderita stroke
Umumnya, pasien dengan kondisi seperti ini tidak mampu
mengunyah atau menelan makanan secara baik. Oleh karena itu, perencanaan diet
untuk pasien harus sangat diperhatikan.
Ketika seseorang terkena kondisi ini dan harus menjalani
pengobatan di rumah sakit, biasanya makanan yang harus dikonsumsi akan diatur
oleh ahli gizi yang termasuk dalam tim medisnya.
Pasien yang mengalami kondisi ini, harus menjalani prinsip
diet tertentu yang sesuai dengan kondisi yang di alami. Ada beberapa jenis
kondisi ini dari stroke ringan hingga stroke berat. Tentunya, dalam setiap
jenis kondisi ini akan membutuhkan makanan yang berbeda-beda. Berikut tips
aturannya:
1. Batasi konsumsi garam
Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit ini, maka
sebaiknya hindari penggunaan garam yang berlebihan serta konsumsi makanan atau
minuman yang mengandung natrium yang tinggi. Jumlah natrium yang tinggi yang
ada di dalam garam serta dalam makanan kemasan merupakan salah satu pemicu
munculnya gangguan pembuluh darah yang terjadi pada Anda.
2. Pilih makanan dengan lemak sehat
Lemak jenuh yang tinggi di dalam tubuh, hanya akan
membuat kadar kolestrol naik. Hal ini yang kemudian membuat seseorang rentan
terkena kondisi ini atau serangan jantung secara mendadak.
Oleh karena itu, mulai sekarang hindarilah makanan yang
mengandung lemak jenuh tinggi, contohnya makanan yang digoreng seperti deep
frying, gajih pada daging, jeroan, serta kulit ayam. Sebagai gantinya,
makanan untuk kondisi ini yang baik dikonsumsi yaitu ialah kacang-kacangan yang
mengandung lemak baik, seperti kacang almond.
3. Atur porsi makan sesuai
Jika memang Anda mengalami masalah sulit makan, maka sebaiknya
kurangi porsi makan namun perbanyak frekuensi makan Anda dalam satu hari.
sesuaikan makanan anda, konsumsi makanan dengan kebutuhan kalori yang Anda
miliki. Bila bingung, Anda dapat berkonsultasi pada ahli gizi dalam membuat
perencanaan diet yang benar selama terapi dan setelah terapi.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau obat
stroke yang bisa dilakukan di rumah?
Berikut ini adalah gaya hidup dan perawatan obat stroke
di rumah yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit stroke :
- Berhenti merokok
- Minumlah obat-obatan yang diberikan oleh dokter Anda
- Olahraga sesuai dengan petunjuk dokter Anda
- Makanlah makanan yang mengandung sedikit lemak dan
kurangi meminum minuman beralkohol minimal satu kali dalam sehari
- Kendalikan tekanan darah, tingkat kolesterol dan diabetes
Anda.
Baca Juga
Post a Comment
Post a Comment